Uni Eropa Tuding RI Libatkan Inggris dan China Soal Ekspor Biodiesel untuk Menghindari Aturan Bea Masuk
Tak henti dijadikan bulan-bulanan kampanye negatif Uni Eropa, industri sawit Indonesia lagi-lagi diberikan perhatian khusus oleh Uni Eropa. Pasalnya, dua hari yang lalu Eropa menuding Indonesia melibatkan China dan Inggris untuk memasarkan biodiesel dan menghindari bea masuk ke kawasan Uni Eropa. Penyelidikan terhadap Indonesia tak lain adalah permintaan dari asosiasi produsen minyak sawit yang ada di Eropa, Dewan Biodiesel Eropa. Uni Eropa sendiri memang menjadi tujuan terbesar ketiga Indonesia dalam produksi minyak sawit.
Komisi Eropa mengatakan, “Permintaan itu berisi bukti yang cukup bahwa tindakan balasan yang ada pada impor produk yang bersangkutan dielakkan oleh impor produk yang sedang diselidiki. Perubahan pola perdagangan yang melibatkan ekspor dari Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok dan Inggris ke Uni telah terjadi setelah penerapan tindakan pemulihan yang ada.”
Sebelum aksi ini dilakukan, Uni Eropa juga pernah menuding biodiesel Indonesia mendapatkan sejumlah intensif dari pemerintah karena memiliki harga yang kompetitif. Oleh karena itu, mereka mengenakan biaya bea masuk tambahan untuk impor biodiesel asal Indonesia. Bea tambahan yang dikenakan tersebut berkisar mulai dari 8 hingga 18 persen, dan diberlakukan sejak tahun 2019. Uni Eropa mengatakan bahwa produsen biodiesel Indonesia mendapatkan sejumlah intensif pajak, hibah, serta mudahnya akses terhadap bahan baku ke wilayah tersebut dengan harga di bawah harga pasaran yang berlaku. Ini membuat mereka merasa terancam di sektor ekonomi negaranya.
Di sisi lain, Indonesia meminta bantuan berupa konsultasi sengketa kepada WTO (World Trade Organization) atau Organisasi Perdagangan Dunia atas pengenaan bea masuk Uni Eropa atas impor biodiesel dari Indonesia. Indonesia sendiri masih belum memberikan tanggapan tentang tudingan yang mengatakan bahwa Indonesia menghindari bea masuk seperti halnya yang dikatakan oleh Uni Eropa.
Selain digunakan sebagai bahan bakar biodiesel, minyak kelapa sawit juga memiliki penggunaan yang luas dalam industri makanan dan kosmetik. Terkait dengan investigasi yang dilakukan oleh Komisi Eropa, Dewan Biodiesel Eropa menyatakan bahwa diperkirakan impor biodiesel dari Indonesia yang menghindari bea masuk dapat berdampak negatif pada Uni Eropa, dengan potensi kerugian sekitar 221 juta euro atau sekitar USD 240,34 juta per tahun yang lalu.
Ketegangan perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa kian meningkat seiring dengan pernyataan tudingan ini. Diplomat-diplomat dari kedua belah pihak tengah berupaya untuk mencari solusi damai yang dapat menghindari eskalasi lebih lanjut. Meskipun demikian, perbedaan pandangan dan kepentingan yang kompleks membuat situasi semakin rumit.
Namun, di sisi lain, pada awal tahun ini, Jerman telah mengajukan permohonan kepada Komisi Eropa untuk melakukan penyelidikan terhadap pengiriman biodiesel dari Tiongkok. Langkah ini muncul akibat kekhawatiran di dalam industri bahwa sebagian besar impor biodiesel yang diklaim berasal dari bahan baku daur ulang mungkin sebenarnya mengandung campuran minyak yang lebih murah, yang dapat mengganggu stabilitas pasar biodiesel di Uni Eropa.
Dengan demikian, ada beberapa peristiwa signifikan yang tengah berkaitan dengan penggunaan dan impor biodiesel serta minyak sawit, baik dalam konteks kerja sama antar asosiasi maupun ketegangan terkait integritas dan kualitas produk yang diimpor. Kasus ini menunjukkan pentingnya kerjasama internasional dalam menjaga aturan perdagangan yang adil dan transparan. Peningkatan perdagangan bisnis global telah memberikan dampak positif bagi perekonomian banyak negara, namun juga membawa tantangan dalam hal perlindungan kepentingan dan penghindaran pelanggaran aturan perdagangan yang dapat merugikan pihak-pihak tertentu.
Apa Reaksi Kamu?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow