ads
Hyundai Bakal Bangun Pabrik Baterai dan Kendaraan Listrik di Jawa Barat

Hyundai Bakal Bangun Pabrik Baterai dan Kendaraan Listrik di Jawa Barat

Smallest Font
Largest Font

Hyundai dikabarkan bakal membangun pabrik untuk pembuatan baterai kendaraan listrik di Indonesia pada bulan Juni mendatang, termasuk juga memproduksi kendaraan listrik dengan merk Kona EV.

Informasi ini terungkap ketika Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan CEO Hyundai Motor Group Euisun Chung di Korea Selatan. Lewat siaran pers yang diterbitkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, CEO Hyundai mengundang Menteri Airlangga dalam acara grand opening pabrik sel baterai dan kendaraan listrik Kona EV di Bekasi, Jawa Barat.

Sebelumnya Hyundai memang diberitakan sedang membangun pabrik baterai sebagai bagian produksi kendaraan listrik yang dilengkapi sel baterai di Indonesia pada tahun 2024 ini. Pembangunan pabrik itu sendiri lokasinya berada di Karawang, Jawa Barat. 

Proyek tersebut merupakan hasil kerjasama atau Joint Venture bersama LG Energy Solution. Rencananya, pabrik itu bakal mulai produksi secara komersial mulai kuartal ketiga tahun 2024. 

Menteri Airlangga pun memberikan apresiasi atas langkah Hyundai yang begitu aktif di sejumlah proyek hidrogen secara global. Misalnya saja seperti pada proyek Waste-to-Hydrogen sampai dengan pemanfaatan limbah. 

“Saya mengapresiasi upaya dari Hyundai yang sangat aktif menerapkan solusi jaringan HTWO. Langkah ini tidak hanya memberikan keuntungan kepada Indonesia, namun juga pasar ASEAN untuk jangka panjang. Sebab, hydrogen memiliki peranan penting dalam mendorong tercapainya gerakan netralitas karbon serta pembangunan ekonomi secara umum,” terang Airlangga seperti mengutip dari Detik.

Sebagai bagian dari upaya mengembangkan proyek hidrogen tersebut, rencananya Hyundai bakal menggandeng salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu Pertamina. Di sisi lain, pemerintah Indonesia juga tengah mempercepat pengembangan kendaraan listrik lewat penyusunan road map EV dengan memberikan sejumlah insentif serta pengembangan ekosistemnya.

“Hyundai kan juga salah satu produsen mobil listrik yang andal. Oleh karena itu kami pun mendorong mereka untuk bisa memberikan peningkatan kapasitas kepada Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) atau pemasok lokal. Termasuk juga kepada teknisi di Indonesia agar bisa menguasai teknologi EV. Tidak hanya roda empat namun juga mesin dan juga turunannya seperti stasiun pengisian daya. Juga agar Hyundai bisa lebih melibatkan pemasok lokal yang ada di sekitar pabrik mereka,” lanjut Airlangga.

Perang Harga EV

Dalam memasarkan produk kendaraan listriknya di Indonesia, Hyundai tentu saja tidak sendirian karena harus bersaing ketat dengan sejumlah merk EV lain yang kebanyakan berasal dari Cina. 

Perang harga untuk bisa memberikan produk dengan harga paling terjangkau pun dipastikan tidak akan terelakkan, dan harus dihadapi oleh pabrikan asal Korea Selatan tersebut. 

Sangwook Lee selaku Head of Marketing Hyundai Motor Asia Pacific mengaku jika sekarang ini banyak sekali produk asal Cina yang mulai hadir di pasar otomotif Indonesia. Hal ini pun menjadi tantangan tersendiri untuk saling berkompetisi.

“Jadi tidak mungkin jika kita harus bersaing di sisi atas atau bawah, atau yang setara dengan produk EV Cina. Hal itu tentu tidak mudah bukan? Tidak satu pun model global yang mampu menjual unit dengan harga yang sangat murah,” ungkap Lee.

Walaupun perang harga tidak bisa dihindari, namun Hyundai berupaya tidak terpancing untuk terlibat dalam perang harga itu, hanya sekedar produknya bisa bersaing dengan merek lainnya. Mereka akan lebih fokus pada kepuasan pelanggan. 

“Perang harga bukan langkah yang bakal kita ambil. Namun bagaimanapun kami ingin memberikan lebih banyak pengalaman serta kepuasan kepada pelanggan,” tandasnya.

Tim Editor
Daisy Floren

Apa Reaksi Kamu?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow
ads
ads
ads